Jumat, 09 Desember 2011

Melongok Kuburan Di Bahrain

Jalan Menuju Saar Settlement. Lewat Kampung Dan Rumah
Warga Bahrain Yang Menarik

Saya tidak pernah menyangka sama sekali bahwa Bahrain, sebuah negara pulau kecil di Timur Tengah yang berbatasan dengan Qatar dan Saudi Arabia mempunyai banyak sekali peninggalan arkheologi. Dan saya juga tidak mengira bahwa Bahrain punya sejarah yang panjang mulai dari jaman perunggu, pra Islam, dibawah kekuasaan Portugis, sebelum dan sesudah ditemukannya minyak sehingga seperti saat ini, modern, kaya dan demokratis. Mau demo monggo, shopping silahkan, nonton demonstran juga tidak dilarang. Jejak sejarah ini bisa dilihat baik di tempat ditemukannya maupun di Museum Nasional Bahrain.

Sisa Sisa Temuan Arkheologi Di Saar

Perjalanan saya ke Bahrain hanya mengandalkan GPS saja dan sedikit pengetahuan yang saya baca dari internet beberapa hari sebelumnya tentang obyek obyek wisata menarik di Bahrain. Apapun yang terlihat menarik di GPS langsung saya pencet dan Go !. Dan ternyata tempat yang saya pencet adalah dari kuburan ke kuburan. Sebenarnya ndableg juga saya mengunjungi tempat semacam ini karena tidak ada orang lain apalagi turis yang datang ketempat ini tanpa didampingi pemandu.

Kuburan Yang Berbentuk Gundukan Tanah Bulat
Mana Kaki Dan Mana Kepala ?

Penjaga juga tidak ada di kuburan kuburan kuno semacam ini. Jadi saya bisa leluasa kesana kemari, jepret sana jepret sini dan bergaya di Kuburan. Saya bukan pemburu hantu, orang yang percaya takhayul, atau suka sensasi ketakutan kalau ada hantu, demit, setan, gendruwo, kuntilanak, tuyul, uka uka atau semacamnya. Tetapi, setiap saya bepergian kenegara manapun, selalu saja 'seperti ada yang mengarahkan' agar mampir ke kuburan. Apa sebabnya saya juga tidak tahu, mungkin orang lain akan takut dan teriak Hiiiiii.... ngeri....., tetapi saya selalu tertawa lebar kalau ada orang yang takut seperti itu.

Dimasukkan Dalam Gentong
Keramik

Baca saja wisata kuburan di beberapa negara yang pernah saya kunjungi dan saya tulis dalam blog ini juga. Tidak ada satupun yang bisa menakutkan saya.
Kurang Panjang, Maka Kaki Ditekuk

Kuburan kuburan kuno di Bahrain ini sebagian temuannya ada yang sudah dipindahkan ke Bahrain National Musseum, tetapi masih banyak juga yang sedang direkonstruksi karena banyak yang hancur. Yang menarik, bentuk kuburan kuno di Bahrain ini ternyata sama banyaknya dengan bentuk kuburan di Indonesia. Kalau di Indonesia kuburan ada yang besar sekali seperti kuburan china, ada yang diberi rumah joglo seperti kuburan presiden Suharto dan ada juga yang beratap porselen warna warni. Di Bahrain, kuburan ada yang berbentuk gundukan bulat besar, ada yang seperti bak mandi kecil dan jenasah ditata meringkuk didalamnya, ada yang dibuat sesuai kontur tubuh. Ada yang seperti sumur kecil dan kemungkinan dulunya jenasah dalam posisi berdiri, tetapi ada juga jenasah yang dimasukkan kedalam gentong keramik. Saya tidak tahu kenapa jenasah dimakamkan dengan posisi sulit seperti itu.

Demokrasi Sudah Ada Sejak Dulu Di Bahrain, Matipun Bisa Bebas
Memilih Posisi Yang Enak



Kalau anda ke Bahrain, silahkan mengunjungi lokasi penggalian arkheologi dibawah ini. Kunjungi saja dan baca sejarahnya di Bahrain National Museum atau di internet kalau ingin tahu lebih detil.

Kuburan Kuno :
  • Saar Burrial Complex
  • Al Ali Burial Mound
  • Al Hajar Burial Mound
  • Buri Burial Mound
  • Janoosan Burial Mound
  • Hamad Town Burial Mound
  • Tylos Burial Mound
  • Shakoora Burial Mound

Ada Gentong Diatas Kepala, Siapa Tahu
Ada Isinya Emas


Candi Dan Sisa Sisa Kota Kuno :
  • Saar Temple
  • Saar City Archeological Site
  • Barbar Temple
  • Diraz Temple
  • Al Qadam Site
  • Ain Umm Al Sujour Site
  • Qanats Underground Waterways

Tanah Kosong Diantara Rumah
Penduduk Bahrain Ini Katanya
Perah Berdiri Barbar Temple

Lelah sehari penuh cuma lihat kuburan tua, acara jalan jalan nyasar di Bahrain saya akhiri dengan mengunjungi Barbar Temple. Bayangan saya yang namanya Temple (Candi) bentuknya seperti candi di Indonesia, kalaupun kecil paling tidak seperti candi Mendut. Tetapi ternyata saya kecele besar, Barbar Temple ternyata terletak di areal perumahan dan benar benar seperti kapling kosong yang diapit dua rumah penduduk. Selain tumpukan batu berserakan di kejauhan, hanya tulisan lokasi Barbar Temple saja yang bisa saya gunakan sebagai penanda bahwa ditempat inilah dulu berdiri sebuah candi kebanggaan Bahrain. Saya ceritakan ke anak saya, 'Nak... Disini Dulu Ada Candi..', Eh jawabnya.....'Nggakk Percaya ....., Kalau Dulu Ada Lapangan Bola Baru Saya Bisa Percaya ....'


Baca Juga :

Minggu, 04 Desember 2011

Jenifer Lopez Guatemala

Kaki Melangkah Kedepan
Pinggul Digoyang, Tirukan
Madame

Wajah saya sangat ‘ndeso’ sekali dan kalau di Indonesia tidak ada bedanya sama sekali dengan yang lain. Jangan bandingkan dengan artis artis film dan sinetron yang berwajah cantik dan indo. Jauuuuh dan jauh sekali kalau pembandingnya artis blasteran yang cantik cantik seperti Tamara Bleszinski. Postur tubuh saya juga tidak mendukung sama sekali kalau saya harus bersaing dengan peragawati yang terkenal tinggi semampai. Tetapi saya bisa bangga sekali dengan wajah asli Indonesia saya ini kalau saya bepergian keluar negeri. Perawakan kecil, imut dengan kulit sawo matang dan rambut hitam ini mudah dikenali sebagai 'makhluk asing' di negara negara yang umumnya bertubuh tinggi, berkulit putih dan berambut pirang.  Saya bisa merasakan bagaimana bangganya Tamara Bleszinski  menjadi pusat perhatian di tanah air karena wajah asingnya. Wajah saya yang ‘ndeso’ alami ini juga selalu jadi perhatian kalau saya 'sengaja' kesasar tak tentu arah di suatu negara. Wajah 'ndeso' saya tidak kalah dengan Tamara Bleszinski dan juga selalu mengundang tanda tanya, 'Makhluk dari manakah orang ini ?'


Pokoknya Nurut Dan
Diam Saja Didandani

Memang, saya selalu berusaha sebisa mungkin berinteraksi dengan penduduk setempat dimanapun saya bepergian. Tidak perlu harus menguasai bahasa lokal, tapi cukup dengan bahasa Tarzan dan gerak anggota tubuh yang  mudah dipahami. Sering kalau saya bertanya ke satu orang maka yang berdatangan mengelilingi saya lebih dari 4 orang. Kadang kadang saya ditertawakan karena dianggap lucu ketika menirukan satu kata bahasa mereka. Kadang kadang kita tertawa terbahak bahak bersama karena kita berbicara dengan bahasa yang tidak saling dimengerti. Dan saya paling suka main tebak tebakan soal asal usul saya yang menurut mereka berwajah ‘lain daripada yang lain’. Ada yang mengatakan saya dari Guatemala, Nicaragua, Mozambique atau negara negara lain yang saya sendiri tidak tahu sama sekali. Ketika saya tanya, kenapa mengatakan saya dari Guatemala ? Jawabnya cukup unik, ‘wajahmu mirip Jenifer Lopez’. Kaget juga saya, Jenifer Lopez yang mana berasal dari Guatemala.


Komunikasi Nggak
Nyambung Tapi Bisa
Akrab
Saya tidak pernah memandang seseorang dari sisi agama, politik, ras atau latar belakang sosial ekonominya. Apapun agamanya, apapun aliran politiknya dan apapun rasnya semua bagi saya adalah sama. Semuanya baik baik dan kalau kita sapa, selalu berusaha menjawab sebaik mungkin meskipun seringkali harus memanggil teman teman disekitarnya. Siapapun pada dasarnya adalah baik dan selalu ingin membantu kalau kita minta. Saking baiknya ketemu 'makhluk asing' dengan wajah ndeso dan kesasar ini, saya diundang datang kerumahnya. Kesempatan emas yang saya tunggu tunggu. Ternyata dirumahnya saya dijamu dan diajari menari, memakai pakaian tradisional petani dan tentu saja mencicipi makanan bersama keluarga. Bangga rasanya diajari menari bersama dengan keluarga yang baru saya kenal beberapa jam sebelumnya saja. Saya tak akan pernah melupakannya.


Lokasi : Rumah Keluarga D Petrof - St Petersburg - Republik Federasi Russia


Jumat, 25 November 2011

Ada Payakumbuh Di Georgia

Sepi, Bisa Jalan Ditengah Jalan Seenaknya
Masuk  'Bukittinggi'nya Georgia
Keripik Sanjay Kok Tidak Ada Ya ?
Kelok 9 Georgia
Masih teringat beberapa tahun lalu saya masih mondar mandir di Payakumbuh, Bukittinggi dan sekitarnya. Tebing tebing tinggi dengan batu cadas dikiri kanan terasa begitu indah dan takkan terlupakan. Air yang mengalir sejuk begitu memukau mata saya. Saya masih ingat benar kebiasaan penduduknya didesa desa, yaitu kalau berjalan selalu ditengah jalan terutama dijalan jalan desa yang sepi. Sama sekali tidak takut kesenggol mobil atau ketabrak mobil sama sekali. Sore hari, yang jalan ditengah jalan akan lebih banyak lagi, baik wanita, pria atau anak anak semua sama saja ‘makan angin’ ditengah jalan dan bahkan ada yang duduk duduk ditengah jalan.


Ananuri Lake Georgia
Seperti Gereja Batak Di Singkarak



Nah, saya mengalami hal yang sama persis dengan pengalaman saya di Payakumbuh dn Bukittinggi beberapa tahun lalu.  Dalam perjalanan dari Tbilisi ke danau Ananuri di Georgia, baik penduduknya maupun suasana alamnya sama persis dengan Dun Sanak di Payakumbuh - Bukittinggi atau Pariaman. Jalanan sempit, berliku liku naik turun bukit, tebing terjal dikanan kiri, danau dengan sungai yang mengalir dan udara dingin semua sama persis dengan Georgia. Bedanya nggak ada lapak Durian atau keripik Sanjay saja di Georgia. Suasana jalan juga sama sepinya dan sesekali harus mengalah dengan kambing atau sapi. Saya jadi teringat si Ajo yang selalu menggiring kambing dan sapinya setiap pagi untuk dimandikan dan pulang kembali ke kandang sore harinya. Si Ajo, kalau di Georgia namanya keren sekali 'Petrov','Antonov' dll. Negara ini memang berbatasan dengan Russia.


Bukan Di Pariaman
Tapi Di Ananuri  Georgia


Kalaupun ada mobil yang berpapasan, semuanya mobil jaman ‘baheula’ dan rasanya Payakumbuh, Pariaman dan Bukittinggi lebih makmur karena bisa sewaktu waktu ketemu mobil buatan tahun anyar. Malu rasanya saya selama ini sering mengeluh Payakumbuh terlalu ‘ndeso’, ‘tidak berkembang’, ‘kuno’ dan ‘ketinggalan jaman’. Ternyata, banyak negara lain diluar Indonesia yang seperti Payakumbuh, Pariaman, Bukittinggi tahun 1970. Bedanya dengan Payakumbuh dan sekitarnya, gunung dan bukit bukit di Georgia tertutup salju saat musim dingin. Saat musim panas salju sebagian mencair dan dibeberapa tempat masih terlihat dipuncak puncak gunung, tetapi tidak sebanyak musim dingin.


Di Pariaman Namanya Ajo
Di Georgia Namanya Keren, Petrov


Georgia memang bukan negara kaya raya. Negara ini sering tercabik cabik perang saudara terutama dengan negara tetangganya Russia . Bulan Agustus 2008 yang lalu saja masih digempur tentara Russia dan terkenal dengan nama South Ossetia War. Perang ethnic berawal tahun 1990 saat South Ossetia menyatakan kemerdekaannya dari Georgia. Separatist South Ossetia inilah yang dikejar kejar pemerintah Georgia saat lari memasuki wilayah Russia. Tetapi celakanya, Russia memukul mundur tentara Georgia sampai kembali masuk ke wilayah Georgia kembali. Tercatat, perang saudara terjadi beberapa kali diantaranya 1991-1992 (setelah South Ossetia mendeklarasikan kemerdekaan), 2004 dan terakhir 2008 yang menyebabkan Russia turun tangan memukul mundur tentara Georgia sampai masuk kembali ke wilayah Georgia.

Mobil Harus Ngalah Dengan Kambing
Si Ajo Petrov



Bukan Si Kambing Yang Tidak Mau Minggir
Si Ajo Petrov Juga Cuek Bebek


Jalan Sempit Dan Sepi
Lapak Durian Si Ajo Kemana Ya ?

Baca Juga :

Selasa, 22 November 2011

Kiamat Sudah Dekat ?

Ayu Dan Indah
Siap Meluncur
Saat ini bulan November 2011, dimana  diseluruh Timur Tengah sedang memasuki musim dingin. Saya jadi teringat setahun yang lalu harian Kompas Online memberitakan berita tentang hujan salju dan badai angin yang terjadi di Palestina, Lebanon , Libya dan Syria. Beritanya sih biasa biasa saja yaitu tentang terjadinya hujan salju, badai angin dan kerusakan yang diakibatkan termasuk adanya korban jiwa. Yang luar biasa adalah komentar para pembacanya di Indonesia. Ternyata banyak sekali orang Indonesia yang tidak tahu bahwa di Timur Tengah juga bersalju setiap tahun selama hampir 3 bulan. Hal ini lumrah dan wajar, semakin keutara suatu negara maka semakin dingin. Apalagi negara negara yang diberitakan Kompas tadi letaknya memang paling utara.

Yeah... Dingin Kaleee
Lebih kacau lagi ada pembaca yang memberi komentar ‘Subhannallah, Hari Kiamat Sudah Dekat’ dan tanggapan komentar yang lain tidak kalah heboh dan bahkan ada yang mencuplik ayat ayat tertentu yang secara tidak langsung menunjukkan kebodohannya atau ketidak tahuannya bahwa semakin ke utara semakin dingin dan ada negara negara di Timur Tengah yang memang bersalju setiap tahun. Saya percaya suatu saat nanti akan terjadi kiamat, tetapi saya juga tersenyum membaca komentar ustadz ustadz dunia maya yang bertebaran di internet. Coba klik link ini atau cari saja di google dengan keyword 'Salju Turun Di Timur Tengah', maka anda akan dengan mudah membaca sampai dimana tingkat pengetahuan ilmu bumi saudara saudara kita ditanah air. Baca : Dakwah Yang Bikin Saya Ngakak (Dihapus, Pak Ustad telah menyadari ulasannya salah, Ski Resort diatas gunung berdiri tahun 1920 dikira baru kemarin bersalju), Ustad Yang Bikin Saya Ngakak, Wartawan Yang Bikin Saya Ngakak atau Salju Di Timur Tengah Yang Bikin Saya Ngakak


Dinda, Brr Dingin
Di Lebanon, Palestina, Syria, Jordan dan Turki dari dulu setiap musim dingin selalu ada salju. Kota Amman kalau bulan Desember selalu tertutup salju dan itu sudah biasa. Di Dubai malah setiap hari ada salju, tetapi yang di Dubai ini Indoor alias salju buatan letaknya didalam Emirates Mall dan bernama Ski Dubai . Nggak percaya di Timur Tengah dingin dan bersalju tebal kalau musim dingin ? datang saja ke Ski Resort terkenal di Lebanon misalnya The  Cedars Ski Resort, Mzaar Ski Resort, Laklouk Ski Resort, Qanat Bakish, Zaarour, Faqra dan yang sedang dibangun Sannine Zenith . Lokasi tempat ski di Lebanon ini tidak begitu jauh dari Beirut dan bisa dicapai hanya dalam 1.5 jam sampai 3 jam saja dengan mobil. Kalau mau gampang, sewa saja mobil dari airport dan nikmati pemandangan indah dari Beirut ke tempat tempat ski ini. Jangan lupa, jalan jalan sendiri tanpa bantuan tour guide harus benar benar siap dengan GPS dan tahu lebih dulu lokasi lokasi menarik untuk dikunjungi. Di Lebanon banyak sekali tempat tempat bagus dan bersejarah dan akan saya ceritakan nanti melalui blog ini juga, misalnya kota Byblos yang artistic dan romantis sekali.



Ayu
Sayang Nggak Ada Yang Jual Bakso
Di Syria juga ada ski resort seperti di Jebel Makdous dan Bludan, tetapi saya tidak berani mampir kenegeri tetangga sebelah Lebanon ini karena saat ini sedang banyak kerusuhan dalam rangka menggulingkan presiden yang berkuasa saat ini Hafez Assad. Di Turki juga banyak, misalnya di Uludag (Bursa), Kartepe (Sapanca), Kartalkaya (Bolu), Palandoken (Erzurum) dan lain lain. Di Palestina  anda bisa ke Mt Hermon, tetapi saya belum pernah mengunjunginya. Jadi sangat tidak benar sekali kalau Timur Tengah hanya gurun yang panas. Yang benar adalah panas sekali saat musim panas dan dingin sekali saat musim dingin.



Yang Sepuh Takut Jatuh
Lalu di Kuwait ada tidak salju ?, di Kuwait tidak ada salju, tetapi kalau sedang puncak musim dingin Desember maka temperature terendah bisa mencapai 0 Deg Celcius. Selama saya tinggal di Kuwait sudah beberapa kali saya mengalami badai atau angin ribut dan saat ada badai angin seperti ini yang turun dari langit bukan air saja tetapi terkadang juga es batu, tetapi tidak selalu hujan badai disertai es. Atap garasi dan papan reklame terbang jelas lebih sering terjadi, mungkin karena gurun yang terbuka maka angin selalu kencang dan itu lumrah. Jadi jangan percaya analisa ustadz ustadz dunia maya di internet pada link link diatas, mereka kurang pengetahuan ilmu bumi dan tidak tahu bahwa iklim gurun itu  panas dimusim panas dan dingin sekali dimusim dingin serta banyak angin karena banyak gurun terbuka. Kiamat kecil mungkin saja terjadi, yaitu mati kejatuhan papan reklame saat badai atau angin ribut terjadi.

Baca Juga :

Kamis, 17 November 2011

Antara Suramadu Dan Bahrain Causeway

Bahrain Causeway (King Fahd Causeway)

Tahun 2009 yang lalu Indonesia baru saja memiliki jembatan terpanjang yang bernama Suramadu. Panjang jembatan ini 5.438 meter dan menghubungkan kota Surabaya di pulau Jawa dengan pulau Madura. Jembatan Selat Sunda yang akan menghubungkan pulau Jawa dengan Sumatera juga akan segera dibangun dan menurut rencana panjangnya sekitar 29 Km. Hiruk pikuk rencana pembangunan ini sangat santer di media Indonesia beberapa bulan terakhir ini, semoga saja bisa segera terealisasi secepatnya karena untuk pembangunannya diperkirakan memerlukan waktu sekitar 10 tahun.


Pemandangan Indah
Diatas Jembatan Bahrain - Saudi

Tetapi tahukan anda di Bahrain saat ini sudah berdiri megah jembatan yang panjangnya 5 kali lipat panjang jembatan Suramadu ? Jembatan di Bahrain ini bernama Bahrain Causeway yang menghubungkan Bahrain dengan Saudi Arabia. Orang Saudi menyebut jembatan ini dengan nama King Fahd Causeway dan panjangnya 25 Km. Bahrain Causeway ini diresmikan tahun 1986 dengan masa pembangunan sekitar 5 tahun saja (1981 - 1986). Biaya pembangunan yang luar biasa besar diantaranya berasal dari World Bank dan pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor Belanda (Ballast Nedam) yang sudah terkenal ahli dalam pembangunan dam dan jembatan.

Coast Guard Tower
Ada Restaurant Diatas

Ide awal pembuatan jembatan sudah dimulai tahun 1965, saat Indonesia masih sibuk dengan urusan pemberontakan PKI dan perebutan kekuasaan dari presiden Soekarno ke Soeharto. Saat itu raja Bahrain Shaikh Khalifah Ibn Sulman Al Khalifah datang khusus ke Saudi untuk bertemu raja Faisal untuk membicarakan rencana besar peningkatan ekonomi kedua negara. Jembatan ini terdiri dari 3 bagian, yaitu menghubungkan bagian barat kota Manama Bahrain dengan pulau Nashan Bahrain, pulau Nashan Bahrain dengan Border Station dan terakhir antara Border Station ke Al Aziziyyah Saudi (selatan kota Al Khobar Saudi Arabia). Untuk melintasi jembatan ini dikenai biaya BHD 2 (sekitar Rp 50.000 per mobil). Dibandingkan dengan jembatan Suramadu, rasanya tingkat pengembalian modal jembatan Suramadu lebih baik. Penduduk Indonesia sangat banyak sekali sehingga yang melintasi jembatan Suramadu juga sangat banyak sekali. Di Bahrain Causeway ini mobil yang melintas sangat sedikit sekali dan untuk bayar biaya toll saja harus membangunkan petugasnya yang ngantuk nunggu mobil lewat.


Gaya Dengan Latar Belakang
Saudi Arabia

Nggak usah kuatir kelaparan di border station ini, meskipun banyak truk besar yang ngantri pemeriksaan perbatasan tetapi udara sangat segar dan banyak mobil kecil yang berhenti untuk menikmati pemandangan laut yang indah. Angin kencang dari laut dan udara musim dingin cukup membuat masuk angin kalau terlalu lama ditempat ini. Jadi cepat cepat saja masuk ke restaurant Mc Donald, coffee shop atau toko yang terdapat ditempat ini.  Baik yang di wilayah Saudi maupun Bahrain semuanya menyediakan sarana makan, minum, leyeh leyeh, santai menikmati pemandangan dan juga kios atau toko. Tukang pijat saja yang tidak saya jumpai ditempat ini. Saya tidak tahu pasti, tempat ini memang bersih atau semua kotoran dan sampah terbang tertiup angin. Saya perhatikan tidak ada petugas kebersihan yang mondar mandir ditempat ini.

Photo Doang Didepan Restaurant
Ngirit Habis

Sebagai tambahan informasi, saat ini juga sedang dibangun Bahrain Qatar Causeway dengan panjang 40 Km dan diperkirakan akan selesai dan resmi beroperasi tahun 2013.  Jadi bagaimana dengan rencana Jembatan Selat Sunda di negeri kita tercinta ?, moga moga segera dibangun dan tidak cuma berpolemik di koran dan TV saja. China pada tahun 2010-2011 saja sudah mengeoperasikan beberapa jembatan baru dengan status terpanjang didunia, misalnya Danyang Kunshan Grand Bridge 164 Km (masuk Guiness Book World Record 2011), Tianjin Grand Bridge 113 Km, Weinan Weihe Grand Bridge 79 Km dan rekor dunia terpanjang nomor 4 ternyata dari tetangga kita Thailand dengan Bang Na Expressway - 54 Km. Masak negara kepulauan hanya punya satu jembatan Suramadu saja. Ihik ihik ihik.......

Baca Juga :

Sabtu, 12 November 2011

Dari mBedagan Ke mBahrain

Menuju Hotel Dituntun GPS Bahrain Malam Hari Begitu
Indah, Bersih Dan Aman

Saya lahir dan besar disalah satu kampung bernama mBedagan di daerah mBojong (sekarang Jalan Pemuda), pusat kota Semarang. Saya sudah tidak tahu lagi dimana rumah saya dulu karena sekarang sudah berubah menjadi gedung megah sebuah Bank dan Mall. Saat itu, saya juga tidak pernah berfikir bahwa bermula dari rumah kampung kecil ini masa depan dan cita cita saya terukir dengan indah. Sebuah cita cita anak kecil ketika ditanya oleh Bude Warti selalu saya jawab 'Cita citaku numpak montor mabur'. Bude Warti tidak pernah tahu, anak kecil yang selalu ditanya tersebut sekarang sedang naik 'montor mabur' ke mBahrain. Tulisan ini untuk Bude Warti almarhum untuk membayar hutang saya yang belum sempat saya bayar ketika Bude selalu bertanya 'Numpak montor mabur arep lungo nang ngendi nduk, bude mengko dicritani yo ?' (Naik pesawat terbang kemana Nduk, Bude diceritain nanti ya ?)


Mobil Sewaan
Lebih Murah Dibanding
Harga Sewa Mobil Di Indonesia
Bude, saya berangkat dari Kuwait ke mBahrain jam 7 malam naik Al Jazeera Airways, 'montor mabur' paling murah yang saya pilih karena ongkosnya cuma KD 19. Saat liburan panjang Idul Adha seperti sekarang ini, semua 'montor mabur' tarifnya bisa naik sampai berlipat lipat. Sayang baru 45 menit terbang, 'montor mabur' yang saya naiki telah mendarat di mBahrain International Airport. Dari Kuwait sebenarnya jaraknya dekat sekali, cuma 432 Km saja dan bisa ditempuh dengan mobil sekitar 4 jam, tetapi saya tidak bisa menggunakan jalan darat karena harus melalui Saudi Arabia. Visa melintasi Saudi Arabia akan ditolak karena saat ini sedang ada Haji di Saudi. Biasanya sebulan sebelum / sesudah hari raya Haji/Idul Adha, semua pengajuan visa Saudi selalu ditutup.


Tidak Terlalu Padat Dan Ramai
Mungkin Turis Masih Takut
Ke Bahrain Sejak Ada Demo Mar 11

Di mBahrain saya sewa mobil karena mau ngirit. Bude tahu kan kalau saya sejak masih kecil selalu pelit ?. Saya cuma mengandalkan GPS untuk mengunjungi tempat tempat wisata di mBahrain. Terlalu mahal bagi saya kalau harus menggunakan tour guide atau naik taksi berkali kali. Sewa mobil di Bahrain cuma sekitar Rp 225.000 (KD 7) per hari sudah termasuk asuransi kecelakaan minor. Alasan lain kenapa saya selalu menggunakan mobil sewa dan GPS kalau saya jalan jalan ke negara manapun adalah agar saya bisa bergerak kemanapun saya menginginkan. Saya ingin melihat suatu negara bukan hanya yang terlihat bagus saja, tetapi saya juga ingin blusukan kekampung kampung atau tempat unik yang saya ketahui dari internet. Selama GPS maih menyala, saya tidak takut pergi kemanapun. Biar saja kalau ada orang yang menganggap saya sinting.


Jayyid Dan Mumtaz
Jayyid Dan Mumtaz
Seandainya Saja Saya
Membaca, Tentu Bisa
Hemat

Pagi sekali setelah sarapan pagi di Hotel, saya memulai perjalanan keliling Bahrain. Sudah tentu, acara dimulai dari mengisi bensin disebuah pompa bensin terdekat dari Hotel. Petugas pompa bensin hanya bisa bahasa Arab saja, Begitu mobil berhenti, sambutan yang diucapkan bukan 'Good Morning' atau 'Assalamualaikum' tetapi 'Jayyid ... Mumtaz ..... !!!!'. Saya tidak tahu maksudnya, tetapi karena Jaim (Jaga Image) maka secara yakin dan mantap langsung saya jawab 'Full...., Full Tank ...!'. Tampaknya komunikasi dengan petugas pompa bensin tidak nyambung, si petugas menyapa lagi dengan lebih keras dan garang 'Mumtaz ...!'. Karena nggak tahu maksudnya langsung saya jawab 'Yes....!'. 
Ternyata saya salah jawab, begitu saya jawab 'Yes !', yang diisikan ke mobil sewaan saya adalah bensin yang termahal bernama Mumtaz 95. Sial, hari pertama ini, si turis ngirit ternyata gagal mengirit gara gara tidak tahu arti Jayyid (Premium) dan Mumtaz (Super).

Ikuti Cerita Berikutnya tentang perjalanan ke Bahrain Causeway, Bab Al Bahrain, Manama Souq, Bahrain National Musseum, Saar Settlement, Barbar Temple, Bahrain Ford, Arad Fort, Qal'at Al Bahrain dan tentu saja shopping di Seef Mall, Dana Mall, Marina Mall, City Center dan lain lain.

Baca Juga :

Kamis, 10 November 2011

mBahrain Saat Ini

Aksi Demo Feb - Mar 2011

Saya ke mBahrain pada saat koran koran dan TV diseluruh dunia masih sesekali menyiarkan aksi demo para protester anti pemerintah di Pearl Roundabout, Manama mBahrain. Demo besarnya terjadi bulan Feb - Mar 2011 terinspirasi dari aksi People Power yang terjadi di Mesir, Tunisia dan Libya. Di mBahrain, pemerintah berhasil meredam aksi demo tersebut dengan cara yang unik, cerdas , berwibawa dan membuat saya tersenyum lebar. Kenapa saya katakan unik dan cerdas ?, Karena solusinya sangat sederhana sekali yaitu dengan cara membongkar dan menghancurkan Pearl Roundabout, sebuah bundaran yang digunakan sebagai tempat berkumpul para demonstran dan juga digunakan oleh oposisi sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintah yang sedang berkuasa. Nama Pearl Roundabout juga diganti menjadi Al Farouq Junction, semua tanda lalu lintas penunjuk arah diganti semua, Al Farouq Junction.


Setelah Dirobohkan
Bulan Mar 2011

Proyek pembangunan jalan layang yang sedang berlangsung saat itu segera dipercepat dan alat alat berat dikerahkan dan difokuskan untuk pembangunan disekitar Pearl Roundabout. Otomatis karena ada pekerjaan konstruksi maka para demonstran tidak punya tempat berkumpul lagi dan tercerai berai dalam kelompok kelompok kecil dan mudah dipatahkan oleh tentara keamanan dan polisi. Suara berisik alat alat berat juga sangat mengganggu orasi yang sering berlangsung ditempat itu sehingga secara natural mereka tidak melanjutkan lagi aksi orasinya.

Mbangun Jalan Layang 2011
Suara Orasi Jadi Tak Terdengar

Dialog dengn pemerintah juga intensif dilakukan untuk memperbaiki kinerja yang dikeluhkan oleh para pemrotes dan hasilnya kedua belah pihak tampaknya tidak akan membawa mBahrain kedalam jurang perang saudara. Demonstran yang terluka karena kesandung batu bata, tertimpuk material bangunan atau terjatuh kesandung kawat/besi beton saat dikejar kejar tentara bulan Mar 2011 lalu terlihat heroik dan gaya sekali di televisi televisi seluruh dunia dengan dua jari teracung keatas melambangkan Victory saat dibawa ambulance ke rumah sakit. Padahal sebenarnya mereka hanya terluka karena kesandung material bangunan saat lari dari kejaran tentara, bukan ditembaki tentara. Televisi dan media memang harus menyiarkan segala sesuatu yang dramatis untuk meningkatkan peringkat penonton/pembaca.

Tanda Baru Al Farouq Junction
Masih Ditutup Dan Dijaga.

Sebagai orang Indonesia yang sudah pernah menyaksikan euphoria demokrasi setelah presiden Suharto jatuh beberapa tahun lalu, apa yang saya saksikan di mBahrain sebenarnya sama saja dengan aksi demo di bundaran Hotel Indonesia. Sekelompok orang yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan berusaha menggalang masa dengan berorasi mengatas namakan seluruh bangsa. Di mBahrain, saya sempat tanyakan ke staff resepsionis hotel tempat saya menginap apakah benar seluruh rakyat mBahrain tidak puas dengan kinerja pemerintahan yang sekarang. Jawabnya malah bertolak belakang, gara gara aksi protest ikut ikutan Mesir, Tunisia dan Libya tersebut hotelnya jadi sepi dari kunjungan turis.

Jalan Menuju Pearl Roundabout
Masih Diblokir

Si Resepsionis hotel juga heran dengan berita berita yang diekspos oleh CNN, BBC dan koran koran internasional. Di mBahrain tidak ada pertentangan agama meskipun mayoritas penduduknya adalah Islam Syiah  dan penguasa mBahrain dari Sunni. Itu interpretasi Westerner saja yang berusaha menghubung hubungkan perbedaan aliran agama. Sebenarnya yang dituntut protester masih wajar dan tidak seharusnya disinggungkan dengan agama. Penduduk mBahrain terdiri dari berbagai macam agama dan aliran juga dan kita tidak pernah mempermasalahkan hal hal yang sifatnya pribadi katanya. Sampai saat inipun masih sering disiarkan ulang berkali kali gambar yang berdarah darah di TV seolah olah mBahrain tidak aman, TV mengambil gambar di rumah sakit, korban bukan protester tetapi maling yang ditembak polisi karena ketahuan berusaha membakar mobil parkir, menjarah Lulu Hypermarket dan Dana Mall yang berada tidak jauh dari Pearl Roundabout. Benar atau tidak yang dikatakan, tampaknya si Resepsionist yang saya tanya berada di kubu yang dirugikan dari kejadian demo besar Feb - Mar 2011. Si Resepsionis benar benar muak dengan cara demokrasi yang benar benar menyebabkan kedatangan turis ke mBahrain anjlok tajam.


Semua Jalan Menuju Pearl
Roundabout Dijaga Ketat

Saya tunggui berhari hari dan saya kelilingi seuruh penjuru mBahrain, ternyata apa yang dikatakan Resepsionis Hotel benar sekali. Protes dan demo sampai saat ini masih ada dan terlalu kecil sekali untuk bisa dikatakan mewakili seluruh rakyat mBahrain. Sebagian besar warga terlihat cuek dan acuh saja melihat aksi aksi orasi mereka. Turis juga sudah berangsur angsur terlihat dimana mana dan tidak terganggu dengan aksi aksi orasi mereka. Hanya jalan masuk menuju Al Farouq Junction (dulu Pearl Roundabout) saja yang masih dijaga tentara keamanan nasional. Tempat tempat lain aman dengan aktifitas normal dan tidak ada penjagaan khusus seperti di jalan masuk menuju Pearl Roundabout.


Penjagaan Ketat Hanya Disekitar Al Farouq
Junction Saja

Tunggu cerita lainnya tentang mBahrain dan obyek obyek wisata menarik melalui blog ini juga. Dan jangan baca berita di koran atau lihat televisi kalau anda ingin menikmati indahnya dunia. Koran dan TV hanya menyiarkan kejadian di satu titik saja secara berulang ulang, bukan mBahrain secara keseluruhan.



Baca Juga :

Minggu, 06 November 2011

Idul Adha Di Kuwait

Kambing Yang Kurang Beruntung
Hanya Naik Pickup

Lain dengan di Indonesia, kalau di Indonesia hari raya Idul Adha terkesan biasa biasa saja dan yang meriah adalah hari raya Idul Fitri dan ditandai dengan mudik massal dari kota kota besar ke kampung halaman. Di Kuwait malah sebaliknya, hari raya Idul Fitri terkesan biasa biasa saja dan hari raya Idul Adha terasa lebih meriah. Beberpa hari menjelang hari raya Idul Adha, dengan mudah kita bisa menyaksikan kambing naik mobil !!!. Ada yang dinaikkan pickup bak terbuka tetapi banyak pula yang naik sedan atau mobil sejenis jeep. Saya tidak tahu pasti alasannya kenapa si kambing naik mobil bagus, mungkin si pemilik kambing tidak punya mobil pickup atau mungkin pula sedang memanjakan si kambing sebelum disembelih esok paginya.

Khotbah Idul Adha
Didalam Masjid

Sholat Ied di Kuwait tidak dilakukan di lapangan seperti di Indonesia tetapi cukup dilakukan di Masjid. Tidak semua masjid melaksanakan sholat ied tetapi hanya masjid masjid tertentu saja, tujuannya agar bisa berkumpul lebih banyak. Maklum, di Kuwait saat hari raya Idul Adha selalu libur panjang sehingga sebagian besar penduduknya banyak yang lari keluar negeri, terutama expatriate yang bekerja di Kuwait, sudah tentu akan memilih pulang ke negara masing masing kalau ada libur panjang. Penduduk asli Kuwait tentu juga banyak yang memanfaatkan libur panjang untuk wisata keluar negeri juga. Hal ini terasa dari sepinya jalan raya, mall dan juga pasar sejak beberapa hari lalu.

Yang Tersisa
Tidak Keluar Negeri Dan
Lebih Memilih Sholat Ied
Mengenai hari libur panjang ini disebaban karena adanya Hari Kejepit Nasional (Harpitnas). Di Kuwait Harpitnas ini secara resmi disebut sebagai Official Rest Day. Jadi tahun 2011 ini libur panjang Idul Adhanya sekitar 9 kalender days, hari Jumat & Sabtu (libur Weekend), minggu senin dan selasa (libur Idul Adha) dan rabu kamis (libur Official Rest Day) dan ditutup dengan jumat sabtu (libur weekend). Bagaimana kira kira pendapat anda, kalau ada libur resmi sampai 9 hari, pilih tetap di Kuwait, wisata keluar Kuwait atau pulang ke Indonesia ?. Sebagai tambahan informasi juga, libur panjang resmi di Kuwait biasanya 3 kali dalam setahun, yaitu Idul Fitri, Idul Adha dan Independence & Liberation Day bulan February.

Pulang Dari Sholat Ied
Sembelih Qurban Dimana ?

Pemotongan hewan Qurban di Kuwait tidak seheboh di Indonesia, beberapa masjid bahkan tidak tampak melakukan pemotongan hewan Qurban karena hewan Qurban disumbangkan langsung ke negara negara miskin seperti Somalia atau negara lain. Di beberapa tempat memang terlihat ada keluarga yang melakukan pemotongan kambing di halaman rumah atau di tanah kosong tidak jauh dari rumahnya, tetapi tampaknya hanya untuk syarat saja karena sumbangannya sudah terbang lebih dulu ke Somalia. Dan karena tidak ada satupun orang yang ngantri, tampaknya daging kambing hasil sembelihan hari ini untuk acara keluarga saja.


Suasana Pagi Sebelum
Sholat Ied, Sepi Dan Masjid
Tidak Penuh
Beberapa fakir miskin di Kuwait terutama pekerja kasar dan pendatang dari Bangladesh memang tampak ada yang berdiri berkelompok sekitar 4-6 orang didepan masjid dan juga rumah Kuwait. Tetapi saya perhatikan yang dibawa pulang bukan daging kambing tetapi berupa tas besar seragam dengan warna mencolok dan ada logo dan nama toko elektronik besar di Kuwait, mungkin berisi IPad, rice cooker atau microwave. Kambing Qurbannya sudah untuk fakir miskin di Somalia.

Senin, 31 Oktober 2011

Ke Bahrain Dengan eVisa

Bendera Bahrain

Ingin pergi ke Bahrain saat ini begitu mudahnya. Untuk pembuatan Visa, tidak perlu lagi harus repot datang ke Kedutaan Bahrain tetapi cukup dari computer dimanapun juga kita berada. Sejak awal 2010 yang lalu, Bahrain sudah lebih dulu berada didepan dalam urusan Visa, baik Visa Turis maupun Visa Bisnis, terutama  dibanding negara negara tetangganya di Timur Tengah. Semua permohonan Visa cukup diajukan online dan tentu sangat mudah sekali dan cocok bagi saya yang dari dulu  terkenal sangat pemalas untuk mengurus apapun yang berbau birokrasi.

Pertama yang harus anda lakukan sebelum mengajukan Visa Bahrain adalah sbb :
  • Siapkan Scan Photo Terakhir
  • Siapkan Scan Passport
  • Siapkan scan Civil ID dan Residency Permit. Dokumen ini diperlukan kalau anda penduduk GCC (Kuwait,Oman, Qatar, Saudi Arabia, United Arab Emirates)
  • Kalau anda bukan penduduk GCC, siapkan scan Invitation Letter dari sponsor di Bahrain. Invitation Letter ini bisa berupa bukti booking hotel kalau anda booking online atau bisa juga anda minta dari hotel tempat anda menginap di Bahrain. Silahkan click Registered Sponsor untuk melihat hotel hotel di Bahrain yang terdaftar, tetapi bukan berarti hanya hotel hotel yang terdaftar ini saja yang boleh mengeluarkan Invitation Letter, hotel lainpun juga bisa. Saya terbiasa booking hotel menggunakan Booking.com
  • Scan tiket pesawat tidak mutlak diperlukan saat anda mengajukan Visa Bahrain secara online ini, tetapi kemungkinan besar akan ditanyakan di bandara Bahrain untuk memastikan tanggal kepulangan anda sesuai atau tidak dengan masa berlaku Visa.
World Trade Center
Bahrain

Apabila scan dokumen sudah anda siapkan  semua, silahkan memulai dengan memeriksa terlebih dahulu apakah anda bisa mendapatkan eVisa Bahrain atau tidak. Setelah itu baru apply dan periksa apakah eVisa anda diterima atau tidak. Silahkan apply melalui link ini

Bahrain eVisas

Biaya eVisa Bahrain sekitar BD 7 (USD 19) saja. Lihat detailnya di What is the Visit eVisa. Untuk resident GCC biayanya lebih mahal dan hampir dua kali lipat, mungkin dianggap banyak duit semua sehingga dibedakan sedemikian rupa. Baca eVisas For GCC  

CATATAN :
Bagi pemegang passport Indonesia yang berdomisili di GCC (punya residency permit GCC) bisa langsung memproses visa di Bahrain Intrnational Airport hanya dengan menunjukkan tiket pulang pergi saja. Jauh lebih sederhana karena tidak perlu mempersiapkan photo, copy passport atau syarat lain.

Baca Juga :